Jakarta Urogynecology Center

Urogynecology Center

Jenis-jenis Panggul Wanita

Home > Artikel Kesehatan

Jenis-jenis Panggul Wanita

Mengenali jenis-jenis bentuk panggul wanita, dalam hubungannya dengan kehamilan untuk mencegah kerusakan dasar panggul saat persalinan.

Kehamilan buat tiap wanita adalah momen yang membahagiakan sekaligus mendebarkan. Bukan hanya harus memikirkan tumbuh kembang janin, tapi juga kesehatan dan kenyamanan calon ibu.

Salah satu yang penting jadi pertimbangan adalah tentang kesehatan dasar panggul Ibu. Baik di masa kehamilan hingga usai persalinan.

Banyak wanita yang khawatir apakah dasar panggulnya akan cukup besar untuk pembukaan saat persalinan via vagina?

Bagaimana jika Anda mengalami Cephalopelvic disproportion (CPD) atau kondisi dimana kepala atau badan bayi terlalu besar untuk bisa melalui pelvik atau panggul Ibu?

Mungkin bersalin dengan bedah caesar bisa jadi alternatif solusinya. Namun memperkirakan bagaimana kelahiran normal bisa berjalan dengan mewaspadai cedera panggul pada ibu juga penting.

Seperti yang diketahui cedera panggul misalnya karena robekan yang tak terkendali bisa menyebabkan pelemahan dan kerusakan organ panggul.

Akibat kerusakan organ panggul ini ke depannya, mungkin terjadi beberapa tahun setelah persalinan, ibu bisa mengalami Prolaps Organ Panggul, seperti turun berok, turun peranakan, inkontinensia urin, inkontinensia fekal dan sebagainya.

Sebelum berbicara tentang deteksi dini untuk pencegahan masalah panggul, ada baiknya kita juga memahami masalah anatomi tubuh manusia. Khususnya yang hubungannya dengan kehamilan dan persalinan.

Untuk itu kita harus juga memahami beberapa hal seperti hal berikut di bawah ini

-Empat jenis tipe pelvik
-Bagaimana mengetahui tipe pelvik Anda
-Bagaimana cara mengetahui apakah Anda bisa bersalin secara normal berdasarkan tipe pelvik Anda.

Jenis-jenis Panggul Wanita

  1. Gynecoid. Ini adalah tipe paling umum pada wanita. Berdasarkan sebuah penelitian kira-kira 51 persen dari populasi adalah wanita dengan pelvik tipe ini. Pelvik gynecoid berbentuk besar dan bulat untuk mengakomodir bayi dalam kandungan.
  2. Android. Android agak mirip dengan pelvik pria lebih dari pada kemiripannya akan pelvik pria. Bagian luar lebih sempit dan terlihat seperti bentuk hati. Wanita denga pelvik ini akan kesulitan untuk melahirkan secara normal. Apalagi membuat bayi juga bergerak secara lamban menuju liang persalinan.
  3. Anthropoid. Tipe anthropoid juga memilliki area yang sempit dibanding kelompok gynecoid pelvic. Ini jenis yang cukup banyak ada pada wanita Afrika dan bisa berisiko kelahiran sebelum waktunya, karena posisi bayi di kandungan. Anthropoid pelvis, membuat bayi cenderung berada dalam posisi oksiput posterior atau melihat ke langit-langit. Posisi ini lebih sulit untuk dilahirkan, karena bayi harus menjulurkan lehernya saat keluar, bukan melenturkan lehernya.
  4. Platipelloid. Panggul platypelloid adalah jenis panggul yang paling tidak umum. Bentuknya lonjong datar dan juga membuat persalinan via vagina lebih sulit karena perubahan posisi janin. Pelvik platypelloid dikaitkan dengan posisi transversal oksiput persisten di mana bayi melihat ke kiri atau ke kanan. Posisi ini tidak ideal untuk persalinan normal. Banyak wanita dengan jenis panggul ini mungkin memerlukan operasi caesar.

Bagaimana Wanita Mengetahui Bentuk Panggulnya?

Satu-satunya cara untuk menentukan bentuk tulang panggul Anda adalah dengan melakukan beberapa jenis studi pencitraan radiografi. Ini dapat dilakukan dengan x-ray atau CT scan 3D.

Bertahun-tahun yang lalu, dokter benar-benar meminta pasien mereka melakukan rontgen untuk melihat apakah panggul mereka memadai. Ini tidak lagi direkomendasikan – terutama untuk wanita hamil.

Sayangnya, pemeriksaan fisik bukanlah cara yang dapat diandalkan untuk menentukan mana dari empat jenis panggul yang Anda miliki.

Bagaimana Agar Bisa Bersalin via Vagina

Ada patokan 3 P untuk memungkinkan bersalin normal via vagina yakni :

  1. Power (kekuatan)
    Yakni kekuatan kontraksi rahim. Jika Anda tidak mengalami kontraksi rahim yang kuat dan memadai, bayi Anda tidak akan bergerak menuruni jalan lahir.
  2. Pelvik atau Panggul.
    P yang kedua adalah panggul. Jika saluran panggul terlalu sempit, bayi akan terhalang untuk turun dan perlu waktu lebih lama untuk keluar.
  3. Penumpang.
    Penumpang mengacu pada bayi Anda. Jika bayi Anda dianggap makrosomik atau besar untuk usia kehamilan, dan Anda memiliki panggul kecil, bayi mungkin tidak muat.

Bagaimana Kita Bisa Memperbesar Ukuran Pelvik?

Sayangnya tidak ada cara yang terbukti bisa memperbesar ukuran pelvik untuk proses kelahiran. Untungnya untuk kita semua, tubuh kita sangat cerdas dan bisa beradaptasi saat waktunya tiba.

Hormon relaxin akan bekerja sejak masa kehamilan. Hormon relaxin berguna untuk mengendurkan ligamen dan sendi, terutama di panggul agar bisa terbuka lebih besar lagi. Jadi santai saja, tubuh Anda tahu apa yang harus dilakukan saat persalinan.

Bagaimana Menurunkan Risiko CPD?

CPD adalah Cephalopelvic disproportion atau kondisi dimana kepala atau badan bayi terlalu besar untuk bisa melalui pelvik atau panggul Ibu. Untuk mencegahnya pastikan Anda menjaga berat badan dan kenaikannya sesuai anjuran ahli medis selama hamil.

Ini akan menjaga risiko bayi tidak terlalu besar. Pada trimester ketiga cobalah untuk mendapatkan skrining gestational diabetes (GDM). Jika Anda didiagnosa mengidap GDM, selalu jaga kadar gula darah Anda dengan pola makan yang baik dan rutin memeriksakan diri ke dokter.

Apakah Panggul yang Kecil Diturunkan?

Memang secara umum bisa diduga kondisi panggul baik yang besar maupun kecil diturunkan orang tua pada anaknya. Karena kecenderungannya jika orang suka olahraga, maka biasanya anak juga suka berolahraga.

Orang tua berpostur besar biasanya akan menurunkan posturnya pada anak-anaknya. Jadi jika Anda punya ibu dengan panggul yang besar, maka Anda sangat mungkin memiliki panggul yang besar pula.

Jangan Khawatir, Masalah Panggul Selalu Ada Peluangnya

Setelah mengetahui jenis pelvik Anda apakah Anda merasa khawatir akan proses persalinan kelak? Jangan khawatir, jika panggul Anda adalah jenis-jenis panggul wanita yang diperkirakan sulit melahirkan secara normal bukan pula berarti Anda tak bisa melahirkan secara normal.

Ada banyak kejadian, wanita yang dikategorikan memiliki panggul sempit justru bisa melahirkan normal. Sebaliknya wanita dengan panggul yang cukup luas malah melahirkan secara caesar.

Apapun pilihannya jadikan kesehatan bayi dan keselamatan juga kenyamanan ibu jadi prioritas.

Karenanya pastikan Anda menyempatkan diri memeriksakan dasar panggul Anda dengan USG Nuewa 19 di Juncenter, RS YPK Mandiri sejak kehamilan 36 minggu hingga pascapersalinan 3 bulan. (*)

Social Media Kami

NEWS & STORIES

News for you, stuff that matters

Berkemih Sebelum Berkemas
26Dec

Berkemih Sebelum Berkemas

Saran untuk buang air kecil atau berkemih sebelum berkemas, tidak selalu berguna dan baik untuk…

Nyeri Panggul Saat Hamil
05Dec

Nyeri Panggul Saat Hamil

Kehamilan memang membawa berbagai konsekuensi keluhan kesehatan, juga membawa banyak perubahan di tubuh wanita. Termasuk…

Penggunaan Diapers untuk Dewasa
29Nov

Penggunaan Diapers untuk Dewasa

Begitu seorang dewasa tua yang terlanjur terkena inkontinensia urin atau beser, pengguaan popok atau diapers…