Proses kehamilan, persalinan dan kelebihan berat badan bisa menyebabkan robekan dan jaringan parut di area vagina. Luka ini bisa menyebabkan lemah atau rusaknya area panggul. Solusinya bisa dengan perineoplasty atau bedah rekonstruksi organ intim wanita.
Di Juncenter RS YPK Mandiri, hal ini bisa dilakukan. Anda bisa memulainya dengan berkonsultasi via Whatsapp dengan ahli-ahli kami.
Perineum adalah area berupa jaringan yang membatasi vagina dan rektum. Area ini yang bisa berisiko mengalami cedera karena kehamilan dan persalinan
Luka ini tentu saja bisa sembuh. Namun seringkali, proses penyembuhan malah berefek disfungsi, perubahan bentuk dan meninggalkan parut yang lebih parah. Kondisi inilah yang sering menyebabkan kendornya area vagina.
Dengan bedah plastik area perineum atau disebut sebagai perineoplasty, ahli bedah akan memperbaiki kerusakan dan mengangkat kembali jaringan sekitar untuk mengembalikan vagina seperti saat sebelum kehamilan.
Caranya dengan membangun dan mengencangkan kembali otot-otot di sekitar organ. Liang vagina akan dipersempit sehingga memberikan keuntungan berupa sensasi kencang saat berhubungan badan.
Perineoplasty VS Vaginoplasty
Bedah perineum seringkali dilakukan bersamaan dengan vaginoplasty. Namun sering juga dilakukan sebagai bedah tunggal. Sebagai bedah tunggal perineoplasty mungkin hanya membutuhkan waktu antara 30-45 menit saja.
Dokter mungkin akan membuat sayatan bentuk huruf V, kemudian dengan menggunakan berbagai teknologi sebagai laser CO2, radiofrekuensi, di dinding posterior vagina. Jaringan-jaringan parut bisa diangkat, lalu otot dan jaringan di bawahnya diperbaiki lagi.
Sayatan untuk membuka bagian ini akan ditutup dengan jahitan yang tak terlihat. Satu jam untuk istirahat setelah tindakan biasanya pasien diperbolehkan pulang.
Siapa yang membutuhkan perineoplasty?
Wanita pasca melahirkan melalui vagina kadang ada yang merasa dan merasakan sensai kendur, gatal, berkurangnya gairah seksual atau perubahan kebiasaan buang air besar adalah mereka yang sangat mungkin menjadi kandidat prosedur ini.
Namun, wanita tak harus benar-benar punya pengalaman melahirkan untuk memiliki keluhan-keluhan ini. Berat beban dari kelebihan berat badan juga bisa membuat area vagina melebar terlalu ekstrim dan merusak struktur perineum.
Otot yang merenggang bisa menimbulkan perasaan kendur di vagina dan memimbulkan vagina flatus (buang angin dari vagina) hingga mengurangi kepuasan seksual.
Pemulihan setelah perineoplasty.
Sejumlah pasien bisa kembali beraktivitas normal setelah beberapa hari menjalani perineoplasty. Rasa nyeri bisa diatasi dengan menggunakan obat-obatan antinyeri yang diresepkan.
Dalam hari-hari pertama, pendarahan ringan biasa terjadi. Penggunaan pembalut bisa jadi solusinya. Intinya area sayatan tetap dijaga agar bersih dan kering. Luka akan mengering sekitar dua pekan.
Pasien dianjurkan untuk cukup minum air putih dan makan makanan berserat untuk mencegah konstipasi atau sembelit. Atau bisa juga mengonsumsi obat pencahar. Aktivitas normal benar-benar bisa dilakukan setelah empat pekan. Hubungan seksual harus dipantang selama sekitar 6 pekan.
Apa saja risiko dari perineoplasty?
Risiko yang mungkin terjadi setelah perineoplasty biasanya adalah infeksi dan pendarahan. Biasanya bisa diresepkan antibiotik.
Namun dengan semakin majunya prosedur teknologi, pendarahan bisa diminimumkan.
Di Juncenter RS YPK Mandiri, hal ini bisa dilakukan. Anda bisa memulainya dengan berkonsultasi via Whatsapp dengan ahli-ahli kami.
Secara keseluruhan perineum yang normal akan memberikan tak hanya penampilan yang lebih baik di organ kewanitaan, tapi juga kepercayaan diri yang lebih baik dan Lebih memuaskan saat hubungan intim (***)
–