Jakarta Urogynecology Center

Urogynecology Center

Inkontinensia Urin pada Wanita Muda

Home > Artikel Kesehatan

Masalah uroginekologi

Inkontinensia Urin pada Wanita Muda

Umumnya orang mengira urin yang merembes tanpa dapat dikendalikan hanya diderita wanita usia lanjut. Padahal inkontinensia urin ini juga bisa terjadi pada wanita muda.

Apakah Anda pernah merasa ada urin yang merembes saat Anda tertawa, bersin atau mengangkat beban berat? Atau mungkin Anda sering merasa ingin buang air kecil di malam hari? Seberapa sering ini terjadi ?

Jika ya, mungkin ini saatnya Anda mempertimbangkan untuk konsultasi dengan para dokter ahli di Juncenter RS YPK Mandiri Jakarta.

Anda harus waspada akan terjadinya inkontinensia urin atau hilangnya kendali akan berkemih. Jika Anda merasa itu tak mungkin terjadi karena menganggap inkontinensia urin hanya penyakit para wanita tua, Anda salah. Tiap usia dan jenis kelamin bisa mengalaminya.

Kenapa Inkontinensia Urin Terjadi pada Wanita Muda

Menurut badan Urology Care Foundation, di Amerika Serikat saja 25-33 persen orang dewasa mengidap masalah ini dalam beberapa tingkatannya. Belum lagi kondisi ini berdasarkan penelitian mereka lebih banyak diderita oleh wanita.

Benar bahwa inkontinensia urin bisa memburuk seiring bertambahnya usia. Namun perlu diketahui juga bahwa, inkontinensia urunbisa terjadi pada usia 20 tahun. Hanya saja banyak penderita usia muda ini yang lebih percaya stigma inkontinesia urin sebagai masalah wanita lanjut usia.

Akibatnya banyak pengidap berusia muda yang merasa sendirian, tak nyaman, hingga malu untuk membicarakan masalah ini. Apalagi untuk berkonsultasi dengan ahli medis.

Ini menunjukkan bahwa jika dibiarkan inkontinensia urin bisa menjadi tak hanya masalah fisik tapi juga mental wanita. Kualitas hidup sehari-hari memburuk karena penderita mau tak mau mengurangi bahkan menghentikan aktiivitasnya terutama di depan publik.

Mengapa wanita muda bisa mengalami inkontinensia urin? Sebabnya karena penyebab kondisi ini akibat cedera atau rusaknya dasar panggul juga bisa dialami wanita muda. Misalnya saja proses persalinan, histerektomi, menopause, batuk kronis seperti pada pasien Covid 19, hingga konstipasi.

Intinya adalah segala kejadian yang menambah beban atau ketegangan pada dasar panggul beserta kelompok otot yang yang mensupport kedudukan kandung kemih, uretra, uterus da usus besar bisa jadi penyebab inkontinensi urin. Demikian dijelaskan dalam National Library of Medicine.

Jenis-jenis Inkontinensia Urin

Ada dua jenis inkontinensia urin:
-Inkontinensia urin stres
-Inkontinensia urgensi.

Pertama, inkontinensia urin stres terjadi ketika otot panggul (pelvik) tak bisa menahan dan mengendalikan keluarnya urin. Ini terjadi saat ada tekanan, seperti, batuk, bersin, tertawa dan sebagainya.

Sementara inkontinensia urgensi, kadang disebut juga sebagai overactive bladder atau kandung kemih yang terlalu aktif, terjadi saat penderita terus menerus merasa ingin buang air kecil.

Beberapa orang bisa jadi mengidap keduanya sekaligus (mixed inkontinensia). Ada pula jenis overflow incontinence ketika kandung kemih tak bisa benar-benar kosong dan inkontinensia fungsional, ketika karena sebab keterbatasan fisik atau mentar penderita tak bisa berkemih. Hanya saja dua jenis inkontinensia ini agak jarang terjadi.

Inkontinensia Urin pada Wanita Muda Usia 20 Tahunan

Inkontinensia urin stres dan overactive bladder bisa terjadi saat wanita berusia 20 tahun. Ya, ini bisa terjadi akibat gaya hidup tertentu seperti terlalu banyak minum kafein dan alkohol.

Ada pula yang diakibatkan masalah kesehatan lain, seperti Infeksi Saluran Kemih (ISK), perubahan hormonal, atau karena mengonsumsi obat tertentu, demikian situs SELF mengutip dari Mayo Clinic. Stres dan kecemasan juga bisa memicu masalah ini.

Rutin melakukan latihan Kegel sejauh ini masih dianggap sebagai cara ampuh mengatasi masalah ini. Tujuannya adalah untuk menguatkan otot dasar panggul.

Inkontinensia Urin pada Wanita Usia 30 dan 40 Tahunan

Pada periode usia ini, inkontinensia urin stres pada wanita bisa lebih sering lagi terjadi. Di antaranya akibat fase kehamilan. Otot dasar panggul sangat mungkin melemah atau rusak karena proses kehamilan dan persalinan. Baik akibat tambahan beban panggul atau kuatnya mengejan saat persalinan.

Untung saja di Juncenter RS YPK Mandiri ada alat untuk mendeteksi dini kemungkinan ini saat wanita mulai hamil usia 36 pekan hingga 3 pekan pasca persalinan. Namanya Nuewa-19. Untuk informasi lebih lebih lanjut bisa menghubungi nomor Whatsapp 0812 1199 1120.

Penyebab lain rusaknya dasar panggul bisa dari batuk kronis seperti pada pengidap asma dan Covid 19, asam lambung, dan perokok, juga konstipasi kronis. Aktivitas dan pekerjaan yang mengharuskan mengangkat beban berat juga bisa memicu masalah ini.

Inkontinensia Urin pada Wanita Usia 50 Tahunan dan Selanjutnya

Semakin bertambah tua, otot pelvik, kandung kemih dan sekitarnya juga semakin lemah. Belum lagi menurunnya kadar hormon estrogen sangat mungkin melemahkan organ-organ panggul ini. Tak heran wanita di usia ini tak mampu lama menahan keinginan untuk berkemih.

Belum lagi tambahan risiko penyakit-penyakit degeneratif seperti diabetes, masalah saraf atau neurogikal, stroke. Semakin menua, inkontinensia bisa jadi masalah yang multifaktoral.

Ada banyak terapi dan tindakan medis yang bisa dilakukan untuk kondisi ini di Juncenter. Segala tindakan yang intinya adalah untuk menguatkan dan meremajakan kembali organ panggul dan sekitarnya.

Jangan Tunda Berkonsultasi

Intinya begitu Anda merasakan gejala sulit menahan buang air kecil atau sering terjadi rembesan, segeralah berkonsultasi dengan dokter.

Karena jika terus dibiarkan gejala ringan bisa saja menjadi kronis. Belum lagi akan mempengaruhi kehidupan sosial, masalah higienitas hingga bagi sebagian umat beragama agak akan mengganggu aktivitas ibadah jika masalah higienitas dari air seni terus menganggu.

“Masalah inkontinensia urin mungkin tidak langsung mengancam jiwa, tapi bisa sangat mengurangi kualitas hidup seseorang. Jadi sudah selayaknya dipertimbangkan untuk mendapatkan solusi medisnya,” kata dr. Nadir Chan, Sp.O.G, Subsp.Urogin RE, ahli uroginekologi rekonstruksi di Juncenter. (***)

Social Media Kami

NEWS & STORIES

News for you, stuff that matters

Berkemih Sebelum Berkemas
26Dec

Berkemih Sebelum Berkemas

Saran untuk buang air kecil atau berkemih sebelum berkemas, tidak selalu berguna dan baik untuk…

Nyeri Panggul Saat Hamil
05Dec

Nyeri Panggul Saat Hamil

Kehamilan memang membawa berbagai konsekuensi keluhan kesehatan, juga membawa banyak perubahan di tubuh wanita. Termasuk…

Penggunaan Diapers untuk Dewasa
29Nov

Penggunaan Diapers untuk Dewasa

Begitu seorang dewasa tua yang terlanjur terkena inkontinensia urin atau beser, pengguaan popok atau diapers…