Kata uroginekologi atau dasar panggul bagi sebagian masyarakat mungkin masih dianggap asing.
Tapi ketika disebutkan gejala dari masalah yang muncul di area ini bisa jadi rasanya akrab sekali.
Sebagai ilustrasi saja, ada seorang komedian ternama yang setiap kali tertawa sampai tak bisa menahan keinginan untuk buang air kecil ini.
Ini disebut beser, mengompol atau inkontinensia urin. Keluhan yang dekat dengan kondisi ini misalnya anyang-anyangan. Atau keinginan untuk terus menerus buang air kecil, disertai dengan rasa tak nyaman.
Beser (inkontinensia urin) ataupun anyang-anyangan bisa jadi gejala dari masalah yang lebih serius di dasar panggul wanita. Apalagi jika kondisi ini sampai mengganggu aktivitas dan mengurangi kualitas hidup perempuan.
Masalah inkontinensia urin hanyalah salah satu dari banyak masalah uroginekologi.
Uroginekologi sendiri adalah subspesialis dari bidang obstetri gynekologi yang mempelajari otot dasar panggul perempuan beserta berbagai gangguannya atau disebut disfungsi dasar panggul.
Dasar panggul merupakan sekumpulan jaringan yang bersama-sama berfungsi sebagai penyokong organ panggul (rahim, vagina, saluran kemih bawah, serta saluran anorektal).
Disfungsi dasar panggul dapat dialami semua perempuan, dalam berbagai bentuk dan derajat ringan hingga berat.
Berbagai kondisi dan aktivitas perempuan, baik disadari maupun tidak, dapat berisiko disfungsi dasar panggul . Misalnya proses kehamilan, kelahiran atau faktor usia.
Selain inkontinensia urin masalah-masalah dasar panggul mencakup juga :
- Prolaps organ panggul. Atau dikenal juga sebagai turun peranakan, kandung kemih dan kandung tinja.
- Inkontinensia fekal atau ketidakmampuan untuk menahan laju buang air besar.
- Disfungsi seksual pada perempuan.
- Kelainan bawaan pada organ reproduksi perempuan.
- Ruptur perineum atau robekan pada area antara vagina dan anus.
Apapun keluhan yang terkait dengan masalah dasar panggul cara paling tepat adalah mengonsultasikannya dengan pada dokter ahli di Juncenter RS YPK Mandiri.
“Anyang-anyangan yang sering muncul tidak boleh dianggap sepele karena berisiko menyebabkan komplikasi berbahaya jika diabaikan,” kata dr. Gita Nurul H, Sp.OG Supsp. Urogin RE, dokter ahli di RS YPK Mandiri. (***)