Infeksi Saluran Kemih (ISK) di masyarakat kita lebih dikenal dengan istilah dari gejalanya. Yaitu anyang-anyangan. Jadi sebaiknya wasdapai dan jangan sepelekan anyang-anyangan.
“Anyang-anyangan atau nyeri saat buang air kecil merupakan salah satu keluhan yang cukup umum terjadi pada wanita,” kata dr. Gita Nurul H, SpOG, Subsp Urogin-RE, dari Juncenter.
“Anyang-anyangan yang sering muncul tidak boleh dianggap sepele karena berisiko menyebabkan komplikasi berbahaya.”
Infeksi saluran kemih (ISK) adalah kondisi ketika organ yang termasuk dalam sistem kemih, yaitu ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra, mengalami infeksi.
Sebenarnya masih ada beberapa gejala ISK lain. Seperti misalnya: demam, nyeri di perut dan panggul, air seni tidak jernih hingga berdarah. Pada wanita kadang ada nyeri panggul terutama di pusat pelvik dan sekitar tulang pubik.
Umumnya, ISK terjadi pada saluran kemih bagian bawah, khususnya kandung kemih dan uretra. Konsekuensi terberat adalah ketika ISK sudah menyebar sampai ke ginjal.
Meski sistem saluran kemih didesain untuk terlindung dari serangan luar, tapi seringkali perlindungan ini kalah juga.
Beberapa jenis ISK misalnya infeksi di kandung kemih atau cytitis. Ini adalah jenis ISK yang bisanya disebabkan oleh Escherichia coli (E. coli), bakteri yang umumnya ada di saluran pencernaan.
Perempuan lebih berisiko mengalami ISK dibanding pria. Karena secara anatomi, saluran kemih dan jarak dari anus ke kandung kemih perempuan lebih pendek. Hubungan badan juga bisa menyebabkan cystitis.
Dokter umumnya akan menangani ISK dengan antibiotik. Namun kita bisa mengurasi risiko terserang ISK dengan beberapa cara, misalnya:
–Cukupi kebutuhan cairan tubuh. Air akan membuat saluran kemih tetap lembab dan membuat Anda cukup sering buang air, sehingga bakteri bisa ikut keluar dari organ sebelum infeksi terjadi.
-Saat membersihkan organ intim, arahkan dari depan ke belakang..
-Buang air kecil segera setelah hubungan badan.
-Hindari produk pembersih area kewanitaan yang memicu iritasi.
–Perhatikan penggunaan kontrasepsi. Beberapa alat kontrasepsi tanpa pelembab bisa memicu pertumbuhan bakteri. (***)